Laman

Selasa, 15 April 2014

Indonesiana, Oase Baru Jurnalisme Warga

Derasnya arus informasi dan semakin berperannya sosial media dalam pembentukan opini publik semakin menekankan pentingnya jurnalisme warga. Bahkan banyak yang beranggapan bahwa sosial media merupakan pilar negara yang kelima setelah pers sebagai pilar negara yang keempat.

Kita semua pasti sudah mengenal beragam situs jurnalisme publik atau yang dikenal dengan “Citizen Journalism”. Mulai dari Kompasiana dengan kompasionernya, blogdetik dengan Dbloggernya, liputan 6, republikaonline, serta beragam jurnalisme publik lainnya. Kali ini, Tempo juga memperkenalkan jurnalisme publiknya dengan nama “Indonesiana”.



“Indonesiana mengusung pada konsep bahwa media mesti mengabdi pada publik, bukan sebaliknya, mengabdi pada pemilik modal”, jelas Wahyu Dhyatmika, Redaktur Pelaksana Tempo.


Tidak seperti jurnalsime publik lainnya, redaksi Indonesiana adalah redaksi tempo, maka Indonesiana beralamat di bawah tempo.co yaitu beralamat pada Indonesiana.tempo.co. “Kalau kompasiana langsung beralamat pada kompasiana.com dan blog detik pada blogdetik.com, Indonesiana justru beralamat pada Indonesiana.tempo.co. Ini karena redaksi Indonesiana adalah juga redaksi Tempo“, paparnya.  

Keunikan Indonesiana, adalah pada sistem moderasinya. Jika kita ingin tulisan kita tampil di halaman depan, maka mesti melalui moderasi redaksi Indonesiana. Bagaimana dengan yang tidak nyaman dengan sistem moderasi ini? Kita tetap bisa menulis di Indonesiana tanpa jalur moderasi tetapi tidak bisa muncul di halaman depan. Jadi, pilihan ada di tangan kita sebagai penulis.

Jangan buru-buru mengartikan moderasi ini dengan editing yang membuat tulisan kita dipangkas sana-sini sehingga pesan yang ingin kita sampaikan malah berubah. Moderasi pada Indonesiana hanya berkisar pada perubahan judul agar lebih menggigit dan perbaikan tata ejaan.

Keunikan kedua, adanya InfoWarga di mana Semua orang bisa melaporkan kejadian penting di lingkungannya via SMS, email atau Twitter dengan tagar tertentu.



Keunikan lain Indonesiana adalah adanya peta pada halaman awal di bawah front page. Semua laporan publik dari InfoWarga langsung terpetakan di situs untuk memberi info sebaran skala kasus secara nasional. “Contohnya #SaveRisma tersebar merata di seluruh Indonesia. Ini berarti kerinduan terhadap sosok Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini merata secara nasional”, jelas Wahyu. Atau bahkan #MatiLampu juga merata di seluruh Indonesia.



    Yang paling menarik di sini adalah partisipasi publik dalam merespon momen penting tertentu tau yang dikenal dengan Crowdsourcing. Pihak Indonesiana meng-upload dokumen tertentu yang bersifat public yang mesti diketahui warga, dan public bisa memberikan komentar dan umpan balik terhadap dokumen tersebut. 

     Bahkan di Indonesiana kita bisa bernarsis ria dengan menampilkan foto selfie kita. Yang pasti mesti sesuai dengan tema yang telah diberikan yaaa…..



      So, cukup menarik bukan? Tunggu apalagi? Di tengah hiruk pikuk media sosial yang kian gemar mempertontonkan pro-kontra semata untuk menaikkan rating, maka Indonesiana adalah pilihan yang menyegarkan. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Indonesiana, silakan kunjungi situsnya di Indonesiana.tempo.co. Selamat mencoba !

Tidak ada komentar: